Pulang ke kota kelahiran beberapa waktu lalu memancing saya untuk membolak balik album foto tua yang tersimpan di sudut lemari.
"...dulu mama naik itu tengah malam... dingin banget...
Salah satu temen mama ingetin temen yang dibelakang,
kalau ada yang lihat apapun yang aneh, jangan dilihat tapi dibiarkan saja...
nggak lama di depan mama lihat seorang emak-emak duduk di pinggir jalur pendakian.
kok ada ya emak-emak dini hari gitu sendiri naik Marapi?
tapi mama karena inget kata-kata temen mama, ya lanjut aja jalan melewati itu emak-emak.
nggak nomong apa-apa, cuma lewat aja....."
Cerita mama tentang bagaimana mudanya dulu membuat saya berimajinasi. Seperti apa ya hutan Gunung Marapi tahun 1973? sepekat apa hutanny? serapat apa pohonnya? sedingin apa suhu pada tahun itu? Lalu lanjut pada kesimpulan...
Jadi Ma, jangan salahin abang (kakak saya) kalau tau-tau waktu SMA dia sudah kabur-kaburan naik gunung nggak pulang, dan tentu saja jangan salahin saya kalau sekarang saya coba melengkapi daftar gunung yang tidak sempat ditempuh oleh Mama waktu muda (alasan waeeee... hahahaha...).
Selamat hari mama...
0 Comments